twitter
rss

  Apa sih mencintai Allah? Menjadikan Allah Maha Kuasa sebagai target cinta yang lebih dari mencintai diri sendiri, porang tua dan segala hal lainnya di duni ini. Bagaimana caranya/
Apa perlunya mendidik anak mencintai Allah? Karena Allah sendiri yang bersabda di dalam QS 3:31 “Katakanlah (hai Muhammad, kepada ummah manusia). “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. “Allah Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang.” Karena Rasulullah SAW bersabda, “YA Allah, biarkanlah cintaMu menjadi sesuatu yang ebih kucintai daripada diriku sendiri, keluargaku, hartaku, anak-anakku, dan air dingin ketika aku haus.”
<span class="fullpost">
Bagaiman Cara Menanamkan Cinta Anak Kepada Allah?
  1. Mintalah pertolongan Allah.
  2. Sesuaikan upaya kita mendidik anak agar mencintai Allah dengan tahap-tahap perkembangan kita dan anak kita. Seperti dalam kisa di atas, mulailah dengan memilih pasangan yang sholih dan sholihah dan memjdikan Allah sebagai kecintaan utama mereka.
  3. Lanjutkan upaya membangun cint Allah saat anak masih dalam kandungan.ibi-ibu yang sambil menyeka keringat karena kepayahan saat mengandung namun terus beribadah pendidik-pendidik utama.
  4. Sejak lahir sampai usia 2 tahun. Mulailah dengan Asma’ul Husna. Bacakanlah Al-Quran, lantunkan sholawat, dendangkan nasyid.........bacakan bismilla dan alhamdulillah dalam setiap aktivitas. Biarlah nama Allah menjadi nama yang sering di dengar si kecil, bahkan lebih sering dari nama ayah dan ibunya.
  5. Sampai usia 3 tahun. Mulailah perkenalkan surah dan hadits pendek. Seorang ibu di Jawa Tengah membiasakan si kecil menghafal surah pendek di usia 3 tahun, dan dalam usia 6 tahun anak ini sudah menjadi penghafal Al-Quran.
  6. Usia 3 - 6 tahun. Inilah saat “ledakan intelektualita” berikutnya ketika anak sangat bersemangat belajar lewat cerita, dongeng dan segala macam alat lainnya. Bacakanlah kisah-kisah dari Al-Quran dan sirah Nabawiyah (sejarah kehidupan Nabi SAW).
  7. Usia 7 – 10 tahun. Anak mulai mengembangkan sayapnya sendiri maka temanilah dan terbanglh brsamanya dalam petualangan belajar. Pancing keingintahuanya. Pancing dia berfikir tenteng allah dan semua pencitaanNya. “Kakak suka membaca buku ini? Terimakasih kembali, tapi yang lebih penting, ucapkan alhamdulillah. Kenapa? Karena.......”
  8. Di atas 10 tahun. Si kecil sudah merasa besar dan ingin menjelajahi dunia luar, mencari “keluarga” di luar keluarga yamh dimilikinya, maka dialog terbuka dan tulusadalah pegangan bagi para orang tua untuk terus mempelihara hubungan anak dengan Allah.
  9. Usia praremaja dan remaja adalah saat genting ketika cinta anak kepada Allah diuji oleh lingkungannya, maka bekalilah dia sedini mungkin agar cintanya kepada allah tak luntur dimakan waktu. Insya Allah.......
</span>

0 komentar:

Posting Komentar